Nama : HERIZON PRIMADONA
NIM : A1C313026
Kelas : reguler
Mata Kulyah : Fisika Lingkungan
1.
Bisakah pencemaran laut di bersihkan
dari limbah minyak?
Jawab
Bisa
. berikut beberapa cara untuk membersihkannya:
a. Di
lokalisasi
Yaitu daerah lautan yang tercemari
minyak dilokalisasikan dengan memberikan batasan-batasan dengan laut yang belum
dicemari minyak.
b. Di
bakar
Yaitu minyak yang telah mencemari laut
setelah dilokalisasi kemudian di bakar
c. Dispersi
Yaitu minyak yang mencemari lautan
diencerkan dengan sulfaktan
d. Bioremediasi
Yaitu
2.
Apakah yang dimaksud dengan logam berat?
Serta pengaruh terhadap manusia?
Jawab
Logam
berat adalah unsur logam yang mempunyai massa jenis lebih besar dari 5g/cm3,
antara lain cd, Hg, Pb, Zn, dan Ni. Logam berat Cd, Hg, dan Pb dinamakan
sebagai logam non esensial dan pada tingkat tertentu menjadi logam beracun bagi
makhluk hidup. Tingginya kandungan logam
berat di suatu perairan dapat menyebabkan kontaminasi, akumulasi bahkan
pencemaran terhadap lingkungan seperti biota, sedimen, air dan sebagainya.
·
Logam berat Hg
Merkuri ditulis dengan simbol kimia Hg
yang berarti perak cair adalah jenis logam sangat berat yang terbentuk cair
pada temperatur kamar, bewarna putih-keperakan. Merkuri adalah unsur kimia
sangat beracun, dapat bercampur dengan enzim didalam tubuh manusia menyebabkan
hilangnya kemampuan enzim bertindak sebagai katalisator untuk fungsi tubuh yang
penting.
·
Logam berat Cd
Kadmiun adalah logam berat yang dapat
menyebabkan pencemaran dan berbahaya bagi manusia. Sumber kadmiun yang penting
adalah berasal dari tanah-tanah pertanian yang tercemar, sampah pertambangan
dan limbah industri. Kadmiun dapat terakumulasi pada jaringan tubuh
kerang-kerangan, sedangkan pada manusia terjadi di hati, tulang , ginjal,
pankreas, dan kelenjar gondok
·
Logam berat Pb
Pb yang masuk ke dalam perairan adalah
sebagai dampak dari aktivitas kehidupan manusia diantaranya adalah air buangan
dari industri yang berkaitan dengan Pb, air buangan dari pertambangan bijih
timah hitam, buangan sisa industri baterai dan bahan bakar angkutan air.
Buangan-buangan tersebut akan mengalir pada jalur-jalur perairan sehingga
menyebabkan pencemaran.
3.
Air isi ulang pakai apa untuk mematikan
kumanya?
Jawab
Air
isi ulang untuk mematikan kuman menggunakan lampu sinar ultraviolet. Dalam suhu
yang tinggi. Radiasinya nanti akan mematikan kuman dan bakteri.
Nama
: Herizon Primadona
NIM : A1C313026
Kelas : reguler
Mata
Kulyah : Fisika Lingkungaan
1. Bagaiamana pengolahan sampah di
TPA?
Jawab
Secara umum, berdasarkan
sistem operasionalnya, berikut beberapa metode yang dapat digunakan dalam
pengolahan sampah di TPA:
1.Metode
open dumping
Metode ini
adalah penimbunan sampah di lokasi TPA tanpa aplikasi teknologi yang memadai.
Metode ini memungkinkan adanya perembesan air lindi (cairan yang timbul akibat
pembusukan sampah) melalui kapiler-kapiler air dalam tanah hingga mencemari
sumber air tanah, terlebih di musim hujan. Efek pencemaran bisa berakumulasi
jangka panjang dan pemulihannya bisa membutuhkan puluhan tahun. Metode ini
sudah tidak populer karena selain sudah tidak akan diperbolehkan lagi juga
berpotensi pada pencemaran lingkungan.
2.Metode sanitary landfill
Metode ini
mengelola sampah dengan melakukan pelapisan geotekstil yang tahan karat pada
permukaan tanah sebelum ditimbuni sampah. Geotekstil berfungsi mengalirkan air
lindi ke bak penampungan agar tidak mancemari air tanah. Air lindi selanjutnya
diolah menjadi pupuk organik cair (POC). Setelah sampah ditimbun, kemudian
dilapisi lagi dengan geotekstil di bagian atasnya dan ditutup dengan tanah.
Metode ini lebih bagus daripada sekedar open dumping. Namun memerlukan lahan
yang luas, biaya maintenance yang mahal serta risiko besar atas kebocoran zat
atau gas beracun.
3.Metode
rooftiling, floortiling, walling
Metode ini mengkonversi sampah menjadi
material untuk atap (genteng), lantai (tegel/keramik), dan atau bahan-bahan
untuk tembok. Dengan sistem reuse dan recycle ini, permasalahannya adalah pada
biaya investasi yang besar dan output yang masih terlalu mahal dan kalah
kualitas dibandingkan dengan produk regular darimaterial nonsampah pada
umumnya.
4.Metode insenerator
Metode ini
dilakukan dengan memasukkan sampah (disortir maupun tanpa disortir) ke dalam
unit pembakaran dalam suhu 800°C-1.200°C. Metode ini bisa mereduksi sampah
80%–100%. Panas yang dihasilkan bisa digunakan untuk pembangkit listrik. Lahan
yang diperlukan untuk sistem ini relatif lebih kecil daripada metode
sanitarylandfill tetapi berbiaya mahal. Metode ini sudah tidak akan diizinkan
karena kontribusinya yang sangat besar pada efek gas rumah kaca
5.Metode gas
metana
Metode ini
menggunakan teknik fermentasi secara anaerobik terhadap sampah organik. Secara
teknis sampah disortir menjadi sampah organik dan anorganik. Sampah organik
dicampur dengan air dan digester (dimasukkan dalam tempat kedap udara) selama
kurang lebih dua pekan dan akan menghasilkan gas metana (CH4) yang bisa
digunakan sebagai energi listrik. Metode ini menguntungkan karena bisa menghasilkan
energi terbarukan.
6.Metode autoclave
Metode ini
relatif baru walaupun secara teknis sebetulnya sangat sederhana. Sistemnya
adalah melakukan pembongkaran langsung dari dump truk masuk ke mesinautoclave.
Di dalam autoclave sampah diinjeksi dengan uap bersuhu 160°C selama 2 jam.
Sampah kemudian secara otomatis disalurkan melalui belt conveyor ke mesin
penyortiran. Proses pada sistem ini ramah lingkungan dan berpeluang mendapatkan
kredit karbon.
7.Metode komposting
Metode ini menggunakan sistem dasar
pendegradasian bahan-bahan organik secara terkontrol menjadi pupuk dengan
memanfaatkan aktivitas mikroorganisme. Aktivitas mikroorganisme bisa
dioptimalisasi pertumbuhannya dengan pengkondisian sampah dalam keadaan basah
(nitrogen), suhu dan kelembaban udara (tidak terlalu basah dan atau kering),
dan aerasi yang baik (kandungan oksigen). Secara umum, metode ini bagus karena
menghasilkan pupuk organik yang ekologis (pembenah lahan) dan tidak merusak
lingkungan. Serta sangat memungknkan melibatkan langsung masyarakat sebagai
pengelola (basis komunal) dengan pola manajemen sentralisasi desentralisasi
(se-Desentralisasi) atau metode Inti (Pemerintah/Swasta)-Plasma (kelompok usaha
di masyarakat). Hal ini pula akan berdampak pasti terhadap penanggulangan pengangguran.
Metode ini yang perlu mendapat perhatian serius/penuh oleh pemerintah daerah
(kab/kota)
.
2. Cara mengelola tanah yang tercemar
air laut?
Jawab
Berikut
ini cara mengelola tanah yang tercemar air laut adalah
1. Pengapuran
untuk meningkatkan pH dan mengatasi keracunan Al. Untuk
mengatasi kendala kemasaman dan kejenuhan Al yang tinggi dapat dilakukan
pengapuran. Kemasaman dan kejenuhan Al yang tinggi dapat dinetralisir dengan
pengapuran. Pemberian kapur bertujuan untuk meningkatkan pH tanah dari sangat
masam atau masam ke pH agak netral atau netral, serta menurunkan kadar Al.
Untuk menaikkan kadar Ca dan Mg dapat diberikan dolomit, walaupun pemberian
kapur selain meningkatkan pH tanah juga dapat meningkatkan kadar Ca dan
kejenuhan basa. Terdapat hubungan yang sangat nyata antara takaran kapur dengan
Al dan kejenuhan Al. Dosis kapur disesuaikan dengan pH tanah, umumnya sekitar 3
t/ha, berkisar antara 1-5t/ha. Kapur yang baik adalah kapur magnesium atau
dolomit yang dapat sekaligus mensuplai Ca dan Mg.
2. Pemberian
Bahan Organik. Bahan organik selain dapat meningkatkan kesuburan
tanah juga mempunyai peran penting dalam memperbaiki sifat fisik tanah. Bahan
organik dapat meningkatkan agregasi tanah, memperbaiki aerasi dan perkolasi,
serta membuat struktur tanah menjadi lebih remah dan mudah diolah. Bahan
organik tanah melalui fraksi-fraksinya mempunyai pengaruh nyata terhadap
pergerakan dan pencucian hara. Asam fulvat berkorelasi positif dan nyata dengan
kadar dan jumlah ion yang tercuci, sedangkan asam humat berkorelasi negatif
dengan kadar dan jumlah ion yang tercuci. Penyediaan bahan organik dapat pula
diusahakan melalui pertanaman lorong (alley cropping). Selain pangkasan
tanaman dapat menjadi sumber bahan organik tanah, cara ini juga dapat
mengendalikan erosi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penanaman Flemingia sp.
dapat meningkatkan pH tanah dan kapasitas tukar kation serta
menurunkankejenuhan Al. Petani menyadari bahwa pemberian pupuk organik dapat
meningkatkan kesuburan tanah. Menurut mereka, pengaruh pupuk organik dalam
memperbaiki kesuburan tanah kurang spontan akan tetapi pengaruhnya lebih tahan
lama. Sedangkan pupuk buatan pengaruhnya spontan akan tetapi hanya tahan
beberapa minggu atau bulan. Pupuk organik yang digunakan adalah pupuk hijau,
kotoran ternak, bagas, dan sebagainya. Berdasarkan pengalaman bahwa pengusahaan
tanaman semusim yang sebagian besar biomasanya tidak dikembalikan, lebih cepat
menguras zat makanan yang ada di tanah, mereka mulai belajar mengembalikan
sisa-sisa panen ke lahan.
3. Pemberian
Pupuk Phospat. Kekahatan P merupakan salah satu kendala utama bagi
kesuburan tanah masam. Tanah ini memerlukan P dengan takaran tinggi untuk
memperbaiki kesuburantanah dan meningkatkan produktivitas tanaman. Untuk
mengatasi kendala kekahatan P umumnya menggunakan pupuk P yang mudah larut
seperti TSP, SP-36, SSP, DAP. Pupuk tersebut mudah larut dalam air sehingga
sebagian besar P akan segera difiksasi oleh Al dan Fe yang terdapat di dalam
tanah dan P menjadi tidak tersedia bagi tanaman. Fosfat alam dengan kandungan
Ca setara CaO yang cukup tinggi (>40%) umumnya mempunyai reaktivitas tinggi
sehingga sesuai digunakan pada tanah-tanah masam. Sebaliknya, fosfat alam
dengan kandungan sesquioksida tinggi (Al2O3 dan Fe2O3) tinggi kurang sesuai
digunakan pada tanah-tanah masam.
4. Pengaturan
sistem tanam. Pengaturan sistem tanam sebenarnya hanya bersifat
untuk mencegah keasaman tanah atau mencegah kemasaman tanah yang lebih parah.
Hal ini berkaitan erat dengan artikel maspary yang berjudul Mengatasi
Tanah Asem- asemen Pada Padi Sawah. Pemberaan.
Untuk mempertahankan kesuburan tanah, petani memberakan lahan [Bahasa Jawa: bero]
atau membiarkan semak belukar tumbuh di lahan yang telah diusahakan beberapa
musim. Menurut mereka, tanaman akan tumbuh lebih baik pada lahan yang
sebelumnya diberakan. Bera dengan hanya mengandalkan suksesi alami memerlukan
waktu lebih lama untuk mengembalikan kesuburan tanah. Tumpanggilir.
pengusahaan satu jenis tanaman semusim saja selama tiga tahun berturut-turut
menyebabkan tanah menjadi “kurus” dan “cepat panas”. Menurut pengamatan petani,
jenis tanaman pangan yang banyak menguras zat makanan dalam tanah [Bhs.Jawa :
ngeret lemah] adalah ubikayu, ketela rambat dan kacang tanah. Tumpangsari.
Beberapa petani juga melakukan tumpangsari di lahan mereka. Pada umumnya
dasar keputusan petani untuk memilih sistem tumpangsari adalah karena alasan
ekonomi, bukannya kesadaran untuk mempertahankan kesuburan tanah. Misalnya
pendapatan petani dari hasil tumpangsari jagung dan padi ternyata lebih besar
dari hasil jagung atau padi monokultur. Pencegahan erosi. Pada
dasarnya petani menyadari pentingnya pencegahan erosi di lahan mereka, terutama
pada lahan yang curam. Beberapa usaha yang telah dicoba adalah dengan membuat
guludan sejajar kontur atau menggunakan batang pohon yang ditebang pada saat
pembukaan lahan sebagai teras-teras akan tetapi karena intensitas curah hujan
yang tinggi serta struktur tanah yang kurang mantap menyebabkan guludan
tersebut mudah longsor. Sebagian petani ada yang membuat guludan tegak lurus
arah kontur, sehingga air limpasan bisa mengalir lebih cepat. Cara ini memang
bisa mengurangi kerusakan guludan dan mempercepat pematusan karena tanaman
tertentu tidak menyukai tanah yang terlalu basah, tetapi pengikisan tanah
(erosi) tetap terjadi.
5. Pemberian
Mikroorganisme Pengurai. Terdapatnya bahan organik yang belum terurai juga akan
menyumbangkan tingkat keasaman tanah, pristiwa ini sering maspary lihat pada
tanah-tanah sawah yang terlalu cepat pengerjaannya. Pemberian mikroorganisme
pengurai akan mempercepat dekomposisi bahan organik dalam tanah sehingga akan
membantu ketersediaan dan keseimbangan unsur hara. Selain itu perombakan bahan
organik juga akan menyeimbangkan KTK tanah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar